Vespa Scooter ku yang bentuknya mirip Kawasaki Ninja versi kembung itu
masih kusimpan di teras depan rumah. Aku belum berniat menjualnya meski
orang lain menawarkan dengan harga tinggi. Di badannya yang mulai
karatan, masih tersimpan rapih ratusan senja yang pernah kita lewati
bersama.
Di joknya yang mulai rombeng masih melekat ribuan
pelukan dan ciuman kasih sayang. Catnya sudah kuganti akibat kecelakaan
Lima tahun silam di Kerawang sehabis pulang tour ke Bandung. Aku masih
ingat bagaimana dulu kau ngotot memilih warna hijau muda, “Hijau itu
warna yang teduh. Supaya membawa kedamaian ” ujarmu dalam kondisi hancur
dan kritis.
Scooter Vespa yang
usianya Dua puluh tiga tahun atau Tiga tahun lebih tua dariku. Kini
mesinnya harus sering dipanaskan dan sesekali mesti dibawa jalan-jalan.
Aku sangat menyayanginya, sekalipun kerap membuatku jengkel dan putus
asa.
Pada Lampu dan Kaca Spion tersimpan gambar yang
menjelaskan betapa berliku jalan yang kita susuri. Pada rodanya masih
tercatat angka yang menunjukkan betapa panjang kilometer yang kita
tempuh. Kau adalah bagian dari kegembiraan hidupku. Kau kan selalu
kujaga dan kurawat sampai maut memisahkan kita.
Penulis : Kukuh T. Wijiantara, 28 Agustus 2012. Pukul 21.19 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar