Selasa, 16 Juli 2013

Cerita Teman : Wartawan di Istana Presiden

Sampailah ke lokasi liputan yang cukup dianggap bergengsi bagi para wartawan, entah kenapa sebenernya,, tapi tetep aja : ISTANA PRESIDEN!
yap ini salah satu pos liputan yang harus selalu dipantau,, dalam arti para wartawan mengikuti agenda presiden setiap hari,, presiden bisa aja beragenda di istana jakarta,, atau istana bogor,, atau istana cipanas,,
atau beragenda di mana pun,, di rumah pribadinya,, atau di hotel,, atau di kantor kementerian,, di mana pun!

Nah untuk menjadi wartawan RI-1 memang memiliki pendaftaran khusus, tidak seperti tempat2 liputan lainnya yang bisa bergantian,, wartawan RI-1 harus didaftarkan setiap awal tahun, setiap media dijatah sesuai dengan jenis medianya,, misalnya televisi dijatah 4 reporter dan 4 kameramen,, nama, foto dan persyaratan lainnya harus diserahkan ke biro pers istana, dan nanti akan ditentukan apakah memang sang wartawan lolos dan boleh memiliki ID wartawan istana,, ID tersebut pun berlaku selama 1 tahun dan tidak bisa dipindah-tangankan,,

Katanya, liputan di istana pun jelas berbeda dengan tepat liputan lainnya,, gimana enggak, semua gerak-gerik wartawan di istana diatur oleh biro pers, pasukan pengamanan presiden dan protokol istana lainnya,,  ga ada yang namanya mondar-mandir sembarangan,, atau keluyuran ksana-sini.. biasanya wartawan berkumpul di ruang wartawan,, lalu kalau agenda presiden di dalam istana sudah mau mulai, salah satu staff biro pers istana akan memanggil wartawan dan meminta masuk ke dalam,,

acara yang biasa diliput setiap pagi akan diinfokan oleh biro pers, baik jadwal presiden maupun jadwal ibu negara,, kalau agenda intern itu berarti wartawan ga bisa meliput,, agenda presiden bisa bertemu tamu, rapat terbatas, rapat kabinet paripurna, menyambut tamu negara, memberikan sambutan di acara-acara besar, melantik pejabat negara, atau acara-acara lain,, kelebihan liputan istana adalah walaupun agenda kegiatan presiden tidak menarik tapi banyak narasumber-narasumber ring satu yang muncul,, seperti menteri-menteri, kapolri, panglima TNI, ketua lembaga tinggi negara dll,, mreka adalah orang-orang penting yang tidak mudah ditemui dan pernyataannya menjadi ujung tombak untuk isu-isu yang sedang menjadi hits,,

tantangan liputan di istana salah satunya adalah sang wartawan harus menguasai banyak isu,, karena banyak pejabat yang akan datang,, biasanya ketika melihat siapa pejabat yang ada di istana, sang wartawan akan berpikir "eh ada pak x,, nanya soal ini ah,,",, dan bila dalam satu moment ada terlalu banyak pejabat, jalan satu2nya adalah bagi tugas dan nanti melakukan cloning gambar dengan 'kabel persahabatan' dengan tv lain,,

satu hal positif yang disuka kalau liputan di istana adalah rasa kebersamaan antara wartawan tv, wartawan online, wartawan cetak dan radio cukup baik,, bahkan ada milis yang didalamnya berbagi apapun,, anak2 media online sering mentranskrip hasil wawancara dan itu memudahkan bagi teman2 lain yang tidak ikutan wawancara,, bagi anak tv juga memudahkan untuk bikin naskah tanpa harus preview kaset,,

liputan di istana juga membuat para wartawan harus mengingat plat-plat mobil pejabat,, bahkan punya daftar mobil pejabat dari RI-1 sampai RI sekian,, nah katanya yang bikin mati kutu kalau para pejabat itu pas ga make plat RI melainkan plat biasa yang belakangnya RFS,, hahahaha,, *sapa juga yang bisa hafal plat sgambreng bgituuu,,*


"oh ya,, kalau masuk lingkungan istana ga boleh pake jins loh,, harus celana bahan,,"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar